Maestro Adat, Angku Yus Dt. Parpatiah yang juga menjadi narasumber dalam seminar ini mengajak seluruh unsur terkait untuk bersama-sama peduli terhadap peningkatan pariwisata dan budaya yang ada di salingka Danau Maninjau khususnya di Sungai Batang.
"Alam Maninjau tidak kalah dari tempat wisata lain. Banyak wisatawan ke Maninjau hanya melihat museum saja, sedangkan untuk hal lainnya seperti oleh-oleh dibeli dari Bukittinggi, makan-minum di daerah lain, penginapan dan melihat pemandangan Maninjau cukup dari Matur saja dan lain sebagainnya," ucap Angku Yus.
Disamping itu, pemateri Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumbar, Rismadona mengungkapkan pentingnya merawat koleksi dan pengamanan cagar budaya dari kerusakan.
"Hal ini penting untuk mempertahankan koleksi yang ada, oleh karena itu perlu dilakukan pengamanan cagar budaya dari kerusakan yang disebabkan oleh manusia juga dari hama seperti rayap," tambahnya.
Rismadona berharap sinergi antara BPK serta Pemerintah Kabupaten Agam dalam memperkenalkan museum terus berlanjut dan dilakukan secara mandiri.
"Event yang dilakukan oleh BPK Wilayah III Sumbar seperti Festdama tentu dapat meningkatkan kunjungan, oleh karena itu perlu kolaborasi Pemkab dengan BPK dalam sebuah event besar untuk mengenalkan museum kelahiran Buya Hamka kepada masyarakat luas," tutupnya.