CARAPANDANG.COM - Harga emas kembali merangkak naik selama dua hari beruntun, pada Rabu pagi ini juga masih dalam penguatan jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Melansir data Refinitiv, harga emas dunia (XAU) di pasar spot pada kemarin Selasa (10/9/2024) ditutup di US$ 2.516,11 per troy ons. Penguatan ini melanjutkan apresiasi selama dua hari beruntun.
Pada Rabu pagi ini (11/9/2023) pukul 07.30 WIB, harga emas terpantau masih naik tipis 0,08% ke US$ 2.518,08. Jika ini berlanjut harga emas bisa naik tiga hari beruntun, semakin mendekati level ATH-nya.
Penguatan harga emas seiring dengan prospek pemangkasan suku bunga AS yang membuat harga akan relatif lebih murah jika dibeli dengan mata uang lain.
Prospek pemangkasan suku bunga AS yang makin dekat pada hari ini akan mendapatkan kejelasan dari data inflasi utama AS periode Agustus 2024 yang diperkirakan bisa melandai ke 2,6% yoy.
Sebelumnya, pada Juli 2024 AS mencatat inflasi 2,9% yoy, melandai lebih baik dibandingkan ekspektasi dan bulan sebelumnya sebesar 3% yoy.
Inflasi pada Juli telah melandai ke level terendah sejak Maret 2021. Inflasi mereda untuk tempat tinggal (5,1% vs 5,2%), transportasi (8,8% vs 9,4%) dan pakaian (0,2 vs 0,8%). Selain itu, harga terus menurun untuk kendaraan baru (-1% vs -0,9%) dan mobil dan truk bekas (-10,9% vs -10,1%) dan inflasi makanan stabil di 2,2%. Di sisi lain, biaya energi naik sedikit lebih banyak (1,1% vs 1%), terutama karena bensin (-2,2% vs -2,5%).