CARAPANDANG - Harga emas kembali terbang pekan ini meskipun melemah pada perdagangan kemarin.
Harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin, Jumat (17/11/2023) ditutup di posisi US$ 1.979,86 per troy ons. Harganya melemah tipis 0,05%.
Secara keseluruhan, harga emas melambung 2,23%. Penguatan ini menjadi pembalikan arah setelah emas ambruk dalam dua pekan sebelumnya,
Kenaikan emas sebesar 2,23% dalam sepekan juga menjadi yang terbaik dalam empat pekan terakhir.
"Ada potensi besar emas terus rally ke depan tetapi saat ini emas memang perlu melemah sedikit sebelum rally berikutnya. Emas sedang mencoba melewati level US$ 2.000 per troy ons," tutur Everett Millman, analis dari Gainesville Coins, kepada Reuters.
Harga emas terbang ditopang sejumlah faktor mulai dari melandainya inflasi Amerika Serikat (AS), perayaan Dilwali di India, serta tingginya permintaan dari China.
1. Inflasi AS
Seperti diketahui, inflasi AS melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, dari 3,7% (yoy) pada September 2023.
Melandainya inflasi diikuti dengan melemahnay sejumlah indikator ekonomi lainnya mulai dari indeks harga produsen (PPI), penjualan ritel, hingga naikya klaim pengangguran.
Indeks harga produsen AS terkontraksi 0,5% (month to month/mtm) pada Oktober 2023. Kontraksi ini adalah yang pertama sejak Mei dan terbesar sejak April 2020.