CARAPANDANG - Emas kembali kehilangan momentum untuk bergerak lebih tinggi. Para pelaku pasar kini berfokus mencari isyarat tanda-tanda kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan Rabu (8/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup anjlok 0,95% di posisi US$ 1949,79 per troy ons. Hal ini membuat emas turun tiga hari beruntun dengan pelemahan menembus 2,13%. Harga penutupan kemarin adalah yang terendah sejak 18 Oktober 2023 atau 15 hari perdagangan terakhir.
Sementara, pada pukul 06.00 WIB harga emas di pasar spot menguat tipis 0,01% pada perdagangan Kamis (9/11/2023) di posisi US$1949,89 per troy ons.
Harga emas telah turun tiga hari beruntun karena investor mencari isyarat baru mengenai sikap suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed), sementara paladium mencapai level terendah dalam lima tahun.
"Para pelaku pasar akan mulai melihat data ekonomi dan tindakan potensial dari bank sentral AS. Emas akan bereaksi berdasarkan data apa pun yang ditampilkan," menurut Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, dikutip dari Reuters.
"Sulit untuk melihat katalis kenaikan lebih lanjut pada emas tanpa adanya penurunan data yang signifikan." imbuhnya.