CARAPANDANG - Harga emas di pasar spot dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan pagi ini, berusaha melanjutkan kenaikan dua hari beruntun pada perdagangan sebelumnya seiring dengan pelemahan dolar dan imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS). Para pelaku pasar juga menanti laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti periode November 2023.
Pada perdagangan Selasa (19/12/2023) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,65% di posisi US$ 2040,12 per troy ons.
Sementara, hingga pukul 06.10 WIB Rabu (20/12/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,03% di posisi US$ 2040,79 per troy ons.
Harga emas menguat pada hari Selasa karena dolar AS dan imbal hasil Treasury merosot sementara investor menunggu sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga The Federal Reserve (The Fed) AS.
Pada perdagangan Selasa (19/12/2023) indeks dolar AS melemah 0,41% di level 102,14. Sementara imbal hasil Treasury AS berada di level 3,93% yang dimana mendekati level terendah sejak bulan Juli.
Investor membeli emas karena insentif bagi masyarakat untuk melepaskannya lebih sedikit, dengan pasar bertaruh The Fed akan memangkas suku bunga sebelum mereka mencapai target inflasi 2%, menurut Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, dilansir dari Reuters.
Imbal hasil obligasi dan suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas tanpa bunga.