Tren penurunan suku bunga AS sering kali disertai dengan pergerakan bullish yang lebih kuat pada emas dan tren asimetris ini mungkin akan terus berlanjut dan menguntungkan emas, terutama pada semester pertama tahun depan dan harga bisa mencapai rata-rata US$2,050 per troy ons pada tahun 2024, menurut Intesa Sanpaolo dalam sebuah catatan.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. dilansir cnbcindonesia.com