Sementara, rilis data pada hari Jumat yang menunjukkan AS menambahkan lebih banyak pekerjaan pada periode Desember 2023. Jumlah pekerjaan non-pertanian (non-farm payrolls) meningkat sebanyak 216.000 pekerjaan pada periode Desember 2023, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja.
Angka tersebut lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters, memicu keraguan di pasar keuangan bahwa bank sentral AS akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Maret 2024.
Perangkat CME FedWatch Tool menunjukkan pasar saat ini melihat peluang 69% penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan The Fed pada 19-20 Maret 2024.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. dilansir cnbcindonesia.com