Penguatan emas ditopang oleh melemahnya indeks dolar. Indeks melemah ke 103,048 atau level terendahnya sejak 15 Januari 2024. Dolar yang melemah membuat emas semakin menarik karena lebih terjangkau untuk dibeli.
Indeks dolar melemah setelah data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS meningkat. Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim pengangguran awal meningkat menjadi 224.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 27 Januari. Laporan terpisah menunjukkan bahwa produktivitas pekerja AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat.
Hari ini, Jumat 92/2/2024), AS akan mengumumkan data pengangguran dan non-farm payrolls suntuk Januari. Angka pengangguran AS tercatat 3,7% pada Desember dan diperkirakan masih akan berada di angka tersebut pada Januari.
Sementara itu, diketahui Non-Farm Payrolls AS meningkat sebesar 216.000 pada bulan Desember 2023.
Emas masih dalam kondisi volatile setelah reaksi The Fed, namun reli kecil terjadi karena jumlah klaim awal, menurut Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, di Chicago, dilansir dari Reuters.
Menurut CME Fed Watch Tool, para pedagang kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 96% pada Mei 2024.
Pasar juga mempertimbangkan masalah yang terjadi pada pemberi pinjaman regional AS, New York Community Bancorp, sehingga meningkatkan daya tarik terhadap aset-aset safe-haven seperti emas batangan.