CARAPANDANG - Harga emas mulai merangkak naik setelah tersandung pada perdagangan kemarin. Harga emas jatuh karena data ekonomi Amerika Serikat (AS) terus menerus mengecewakan pelaku pasar.
Pada perdagangan Rabu (24/1/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,79% di posisi US$ 2012,59 per troy ons.
Sementara, hingga pukul 06.15 WIB Kamis (25/1/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,21% di posisi US$ 2016,79 per troy ons.
Emas melemah pada perdagangan Rabu setelah data menunjukkan aktivitas bisnis AS yang kuat bahkan ketika dolar yang melemah membatasi pelemahan. Investor menantikan lebih banyak indikator ekonomi untuk menilai kapan The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunganya terlebih dahulu.
"Harga emas cukup terisolasi dari penyesuaian harga yang hawkish di pasar. Ada tanda-tanda bahwa investor secara historis memiliki posisi yang rendah terhadap emas meskipun pasar memperkirakan siklus pemotongan The Fed akan segera dimulai," ujar Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Aktivitas bisnis AS meningkat pada bulan Januari 2024 dan inflasi tampak mereda. Aktivitas bisnis AS tumbuh lebih cepat pada periode Januari didukung oleh kuatnya sektor jasa dan pemulihan di bidang manufaktur, menurut survei manajer pembelian pada hari Rabu.