CARAPANDANG - Harga emas berjangka berakhir sedikit lebih tinggi pada penyelesaian perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menghentikan penurunan selama tiga hari berturut-turut yang menarik harga ke level terendah dalam seminggu, menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange naik tipis 1,5 dolar AS menjadi ditutup pada 1.963,70 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.967,10 dolar AS dan terendah sesi di 1.951,60 dolar AS.
Emas berjangka terpangkas 4,40 dolar AS atau 0,20 persen menjadi 1.962,20 dolar AS pada Senin (24/7/2023), setelah tergelincir 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.966,60 dolar AS pada Jumat (21/7/2023), dan jatuh 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi 1.970,90 dolar AS pada Kamis (20/7/2023).
Bank Sentral Eropa dan Bank Jepang juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter akhir pekan ini.
"Ini bisa menjadi minggu yang sangat fluktuatif untuk emas karena keputusan suku bunga Federal Reserve dan data ekonomi utama AS yang masuk," kata Lukman Otunuga, manajer, analisis pasar di FXTM.
Apa pun hasil dari keputusan Fed, "kemungkinan besar akan mengguncang emas dengan imbal hasil nol pada Rabu," katanya dalam komentar pasar.
Komentar dari Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga Fed mungkin menawarkan beberapa wawasan tentang rencana bank sentral untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.