CARAPANDANG - Harga emas berjangka melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menghentikan keuntungan dua sesi berturut-turut tertekan dolar AS yang lebih kuat menjelang risalah pertemuan kebijakan Juni Federal Reserve yang memperkuat ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga pada akhir Juli.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange tergelincir 2,40 dolar AS atau 0,12 persen menjadi ditutup pada 1.927,10 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.942,90 dolar AS dan terendah di 1.922,10 dolar AS.
Emas berjangka naik tipis 0,10 dolar AS atau 0,01 persen menjadi 1.929,50 dolar AS pada Senin (3/7/2023), setelah melonjak 11,50 dolar AS atau 0,60 persen menjadi 1.929,40 dolar AS pada Jumat (30/6/2023), dan jatuh 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.917,90 dolar AS pada Kamis (29/6/2023).
Bursa Comex tutup pada Selasa (4/7/2023) untuk hari libur memperingati Kemerdekaan AS.
Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juni dirilis, menunjukkan bahwa para pejabat Federal Reserve percaya kenaikan suku bunga tambahan akan sesuai pada tahun 2023, beberapa bahkan mendorong kenaikan suku bunga Juni. Mereka memperkirakan resesi ringan pada tahun 2023 diikuti oleh pemulihan yang cukup cepat.
Data ketenagakerjaan AS untuk Juni akan dirilis pada Jumat (7/7/2023).