Optimisme tersebut sejalan dengan banyaknya peluang investasi yang saat ini dikembangkan Indonesia, termasuk di antaranya hilirisasi mineral, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, dan pembangunan ibu kota baru.
Di akhir pidatonya, Jokowi mengajak investor China untuk masuk ke Indonesia dengan tawaran dari sisi indikator ekonomi domestik yang stabil dengan pertumbuhan masih konsisten di atas 5 persen, pemerintah juga menawarkan banyak insentif serta dari sisi sosial politik yang stabil sekalipun sebentar lagi menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"So, you don't need to worry, you just need to hurry. Ini adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga China karena bagi Indonesia kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan," ujar Jokowi dikutip dari keterangan resminya.