CARAPANDANG - Organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa, Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa), menyatakan kesiapannya untuk "berperang" dalam rangka mencegah penyelenggaraan muktamar tandingan yang dituduh akan menggunakan nama PKB secara tidak sah.
Tommy Kurniawan, Ketua Umum Garda Bangsa, di Jakarta pada hari Sabtu, mengungkapkan telah menerima informasi bahwa muktamar tandingan tersebut direncanakan akan berlangsung di awal September 2024, dengan lokasi antara Jakarta atau Surabaya.
Menurutnya, jika muktamar tandingan tersebut terjadi, maka itu akan dianggap tidak sah dan ilegal.
"Jadi, jika skenarionya adalah perang, maka kami siap. Seluruh anggota Garda Bangsa di Indonesia telah menunggu perintah, dan jika memang harus berperang, maka kami akan berperang, kami siap untuk melawan," ujar Tommy di Kantor DPP PKB, Jakarta.
Dia menjelaskan bahwa Garda Bangsa adalah badan otonom resmi yang didirikan oleh PKB sejak awal. Oleh karena itu, Garda Bangsa merespons isu muktamar tandingan yang direncanakan oleh beberapa pihak tersebut.
"Kami, sebagai kader Garda Bangsa di seluruh Indonesia, mengecam keras dan bahkan tidak akan ragu untuk membubarkan secara paksa jika ada pihak yang berusaha menyelenggarakan muktamar tandingan atau mengganggu Partai Kebangkitan Bangsa," ucap anggota DPR RI tersebut.
