"Saat ini Sasta tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Tapi dengan gelang ini (Grita), orang-orang di sekitar Sasta bisa mengetahui bila Sasta sedang merasa takut, sedih atau gembira," ungkap Rahmat Kurniawan, pekerja sosial Sentra Budi Perkasa Palembang.
Sasta sangat dekat dengan sosok ibunya. Meninggalnya ibu Sasta pada Desember 2023 lalu membuat Sasta sering memberontak dan mencari-cari ibunya. Kadang, kakaknya membawa Sasta ke makam ibunya. Sasta yang pandai berdzikir ini pun selalu berdzikir saat merindukan ibunya.
Kakak Sasta yang diberhentikan dari pekerjaannya membuat ekonomi keluarga makin sulit. Kini kakaknya sering berjualan di live salah satu media sosial dan membuat konten tentang Sasta. Ayah Sasta bekerja sebagai penjual mainan dan juga memulung barang bekas. Untuk membantu mereka, Kemensos turut memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa warung sembako.
"Kementerian Sosial menyerahkan bantuan dalam dua tahap. Tahap pertama pada 15 Februari 2024 berupa modal usaha sembako, serta memberikan sembako dan nutrisi. Tahap kedua pada 22 Februari 2024 berupa empat unit rak besi untuk usaha mainan ayah Sasta dan Gelang Grita," tutur Rahmat.
Tak hanya memberikan bantuan, Kemensos melalui Sentra Budi Perkasa juga akan senantiasa melaksanakan monitoring dan evaluasi. Dengan begitu, diharapkan usaha sembako bisa terus berjalan dan Sasta beserta keluarganya bisa hidup lebih baik. dilansir kemsnos.go.id