Dalam kesempatan itu, Wapres menegaskan bahwa Syekh Sulaiman Arrasuli selaku pendiri PERTI memiliki garis keilmuan yang sama dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari dan pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, dimana sebelumnya kedua tokoh tersebut telah terlebih dahulu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Wapres RI menambahkan, gelar Pahlawan Nasional merupakan hak bagi setiap pejuang yang telah gugur dan di masa hidupnya memang ikut berjuang demi meraih kemerdekaan Republik Indonesia dan memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti Inyiak Canduang memiliki peran pada gerakan Sumpah Pemuda dan kemerdekaan.
"Apalagi Syekh Sulaiman Ar-Rasuli merupakan tokoh penting dalam dunia pendidikan Islam di Minangkabau ini perlu diangkat ke tingkat nasional," sebutnya.
Diketahui, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli lahir pada 10 Desember 1871 dan wafat pada 1 Agustus 1970. Beliau adalah seorang ulama Minangkabau yang mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
Organisasi ini kemudian terus tumbuh dan ikut berperan penting dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa, sembari terus fokus dalam pengkaderan umat lewat wadah pendidikan Islam yang berlandaskan I’tikad Ahlussunnah wal Jama’ah dan Mazhab Syafi’iyah. (adpsb)