CARAPANDANG - Harga emas masih mengalami koreksi di tengah pertaruhan investor terkait dari hasil kesepakatan plafon utang Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan Rabu (17//5/2023), harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,35% di posisi US$ 1.98,72 per troy ons. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 1 Mei 2023.
Namun, emas mulai menguat pada pagi hari ini, meski penguatannya masih cenderung tipis-tipis.
Pada perdagangan Kamis (18/5/2023) pukul 07:28 WIB, harga emas di pasar spot internasional ada di posisi US$ 1.982,21 per troy ons, menguat tipis 0,02%.
Pekan ini, harga emas terkoreksi 1,45%. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi periode 5 hari terburuk sejak akhir Februari lalu.
Harga emas dunia masih berada di bawah level psikologis US$ 2.000, karena pelaku pasar optimis bahwa AS tidak akan mengalami gagal bayar (default), seperti yang ditakutkan oleh beberapa pejabat AS, termasuk Menteri Keuangan, Janet Yellen.
Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden menyatakan optimisme bahwa Gedung Putih mungkin memiliki kesepakatan plafon utang yang lebih tinggi pada akhir pekan dari negosiasinya dengan saingannya dari Partai Republik di Kongres.
Bahkan menurut Gedung Putih, Biden memilih untuk membatalkan putaran kedua perjalanan internasionalnya yang akan datang untuk fokus pada negosiasi terkait plafon utang.