Apa yang menimpa bank-bank AS tentu saja membuat investor mempertanyakan stabilitas lembaga keuangan regional yang lebih kecil.
Saham-saham bank di AS seperti Bank regional PacWest dan Western Alliance masing-masing anjlok hingga 27% dan 15%. Sedangkan saham bank raksasa di AS seperti Goldman Sachs dan Citigroup juga ambles lebih dari 2%, dan Bank of Amerika (BoA) ambrol sekitar 3%.
Pasar juga dikhawatirkan dengan utang AS yang cenderung bermasalah. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan bahwa AS bakal gagal membayar utang (default) pada 1 Juni mendatang.
Hal ini akibat alotnya pembahasan untuk menaikkan plafon utang AS. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang kini dipimpin Partai Republik memilih untuk menaikkan menaikkan batas pinjaman nasional.
Ada syarat yakni pemotongan drastis anggaran belanja karena pemerintah dianggap terlalu boros, yang bakal menjadi sandungan bagi Presiden Joe Biden yang berasal dari Partai Demokrat.
Biden dilaporkan akan menemui empat pimpinan kongres AS untuk menyelesaikan persoalan utang AS pada minggu depan.
Krisis bagi emas adalah berkah. Status emas sebagai aset aman dan minim risiko membuat investor mencari sang logam mulia ketika ketidakpastian meningkat.