“Tema ini kita angkat sebagai upaya mengajak seluruh kader kembali menggali nilai dasar perjuangan HMI melalui pendekatan hermeneutika. Tahun 2047 menjadi refleksi satu abad HMI, sehingga kader diharapkan mampu menafsirkan tantangan zaman dan menjawabnya dengan landasan nilai Insan Cita,” jelasnya.
Koordinator Steering Committee (SC) Intermediate Training, Andi Maulana, juga memberikan keterangan terkait kualitas dan kelengkapan unsur akademik dalam pelaksanaan kegiatan LK II ini.
“Sebagai Steering Committee, kami memastikan seluruh materi, instruktur, serta mekanisme perkaderan memenuhi standar nasional LK II. Ini bukan forum biasa, tetapi proses pembentukan kader visioner yang mampu membaca realitas sosial secara mendalam,” ungkapnya.
Ia menyampaikan bahwa kurikulum kegiatan telah disusun secara ketat dan terstruktur.
“Kami ingin memastikan setiap peserta mendapatkan pengalaman yang komprehensif—mulai dari keislaman, keindonesiaan, kepemimpinan, hingga analisis sosial. Harapannya, mereka menjadi kader berkualitas yang siap berkontribusi bagi HMI dan bangsa,” tegasnya.
Bendahara Umum HMI Cabang Pohuwato yang mewakili Ketua Umum turut memberikan sambutan dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato.