Eskalasi terjadi setelah serangan udara Israel pada Kamis (28/8) di ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi, yang menewaskan Ahmed al-Rahawi, perdana menteri yang ditunjuk oleh Houthi, beserta 11 menteri Houthi lainnya. Serangan itu merupakan pukulan berat bagi kelompok pemberontak Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman.
Media Israel melaporkan bahwa serangan terhadap kabinet Houthi bertujuan untuk mencegah kelompok tersebut melancarkan serangan lebih lanjut terhadap Israel dan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah. Namun, kelompok tersebut berjanji akan membalas, memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi "hari-hari yang kelam pada masa depan".