Beranda Umum Ilmuwan Peringatkan Bahan Kimia Sintetik dalam Sistem Pangan Picu Krisis Kesehatan dan Ekonomi Global

Ilmuwan Peringatkan Bahan Kimia Sintetik dalam Sistem Pangan Picu Krisis Kesehatan dan Ekonomi Global

Laporan yang dipublikasikan pada Rabu (9/2) tersebut menyoroti empat kelompok bahan kimia: ftalat dan bisfenol (bahan aditif plastik dalam kemasan dan sarung tangan), pestisida pertanian industri, serta PFAS atau "bahan kimia abadi" yang ditemukan dalam kertas antiminyak dan wadah makanan

0
Ilustrasi

Laporan yang merupakan karya puluhan ilmuwan dari berbagai institusi, termasuk Institute of Preventive Health, Center for Environmental Health, Chemsec, serta Universitas Sussex dan Duke University, ini dipimpin oleh tim inti dari Systemiq, perusahaan yang berinvestasi pada usaha untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan PBB dan Perjanjian Paris.

Ancaman pada Generasi Mendatang dan Demografi

Landrigan mengungkapkan kekhawatiran tertingginya pada bahan kimia yang merusak otak anak yang sedang berkembang dan bahan kimia pengganggu endokrin seperti bisfenol. Paparan bahan kimia pengganggu endokrin dikhawatirkan memiliki konsekuensi demografis yang serius.

Laporan menyimpulkan bahwa jika paparan terhadap pengganggu endokrin seperti bisfenol dan ftalat bertahan pada tingkat saat ini, dapat terjadi 200 juta hingga 700 juta lebih sedikit kelahiran antara tahun 2025 dan 2100.

"Jumlah penyakit dan kematian yang disebabkan oleh penyakit menular seperti campak, demam scarlet, pertusis, telah turun jauh. Sebaliknya, ada peningkatan luar biasa dalam tingkat penyakit tidak menular dan buktinya sangat jelas bahwa meningkatnya paparan terhadap ratusan, bahkan ribuan bahan kimia buatan adalah penyebab penyakit yang sangat penting pada anak-anak," jelas Landrigan.

Hanya Puncak Gunung Es

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here