CARAPANDANG - Belakangan ini isu perselingkuhan semakin marak terjadi. Perselingkuhan umumnya dipahami sebagai pelanggaran terhadap perjanjian pernikahan, pengkhianatan terhadap kepercayaan seseorang, dan ancaman terhadap ikatan pernikahan.
Salah satu peneliti, Christin L. Munsc, mengatakan data riset dikumpulkan selama satu dekade. Objek penelitian melibatkan 2.750 pasangan suami-istri dengan kategori 18-32 tahun.
"Hasilnya menunjukkan para pria yang hidup menumpang dari istrinya punya kecenderungan selingkuh lebih tinggi, yakni sekitar 15%," Munsc menjelaskan.
Salah satu alasannya dikatakan bahwa lelaki memiliki sifat dasar untuk mendominasi wanita. Ketika ia bergantung secara finansial, maka suami akan merasa harga dirinya jatuh.
Menurut Munsc, kecenderungan suami berselingkuh ini secara sadar atau tak sadar merupakan bentuk hukuman yang dilakukan sang suami. Pasalnya, ia merasa telah merepotkan sang istri.
"Saat mereka dipaksa untuk bergantung kepada wanita, ego mereka terluka dan tanpa sadar mencari cara untuk menebusnya," ujar Munsc.
Hal ini mengingatkan salah satu alur cerita pada film 'Crazy Rich Asian', di mana salah satu tokoh wanita kaya akhirnya diselingkuhi oleh sang suami yang merasa rendah diri karena tak punya duit sebanyak sang istri.