Menurut AFP, ia sempat ke Kyiv Ukraina pada tahun 2022 dan diwawancarai media. Di sana ia bepergian untuk mendukung upaya perang melawan Rusia.
Di Kyiv, mengutip Reuters, ia bahkan mencoba merekrut pejuang asing ke Ukraina. Ia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "teroris".
Routh tak terdaftar sebagai pemilih Republik atau Demokrat. Postingan media sosial (medsos) yang tersebar di akun X milik Routh yang kini telah ditangguhkan.
Meski belakangan mengkritik Trump, terungkap di medsosnya bahwa opini politiknya berubah seiring waktu. Awalnya ia memberi dukungan untuk Trump, dengan memilihnya di 2016,
Namun di 2020, dukungannya berbalik. Ia menulis di media sosial bahwa ia telah "salah menilai" Trump dan "membuat kesalahan besar" ketika menyangkut kandidat presiden dari Partai Republik.
Dalam beberapa posting awal tahun ini, Routh menyerukan tiket presiden dari Partai Republik yang menampilkan pengusaha Vivek Ramaswamy dan mantan gubernur Carolina Selatan Nikki Haley. Dia baru-baru ini memberikan suara secara langsung selama pemilihan pendahuluan Demokrat tahun 2024.
Foto: Ryan W. Routh berpose dalam foto pemesanan penjara di Greensboro, North Carolina, AS, 10 Februari 2010. (via REUTERS/Guilford County Sheriff’s Offi) |