Dalam prosesi penyambutan Bhikku Thudong, TWC sebagai pengelola Candi Borobudur melakukan pembatasan aktivitas Kajian Lapangan Terbuka Naik Monumen Candi Borobudur sehingga tidak ada aktivitas wisatawan di atas monumen Candi Borobudur.
Selain itu, dilakukan juga pengaturan alur kunjungan bagi wisatawan, di saat kedatangan Bhikkhu Thudong di destinasi TWC Borobudur.
Hal ini dilakukan untuk memperkuat ambience khidmat saat memasuki area TWC Borobudur hingga sampai di monumen Candi Borobudur.
Begitu pula saat memasuki Gerbang Kalpataru, para Bhikkhu diharapkan bisa memandang kemegahan Candi Borobudur.
InJourney dan beberapa pemangku kepentingan terkait juga berkesempatan memberikan buket bunga sedap malam kepada Bhikkhu Thudong, yang akan dipergunakan untuk kegiatan ibadah di atas monumen Candi Borobudur.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Bhikkhu Thudong yang telah berjalan jauh menuju candi warisan dunia ini.
Selain pelaksanaan kegiatan keagamaan dan ibadah yang memiliki nilai kekhusyukan yang tinggi, momentum Waisak tahun ini dikembangkan dalam kerangka Spiritual Tourism atau wisata spiritual.
Oleh karena itu, TWC meminta para peserta yang ikut merayakan Waisak maupun wisatawan untuk melakukan “Ageman Putih” atau memakai busana putih pada saat berkunjung ke destinasi TWC Borobudur pada momen Waisak.
Hal ini sebagai bentuk keterikatan untuk turut membangun suasana khidmat, nyaman dan kondusif selama momen sakral di destinasi ini.