Analisis IPC mengingatkan bahwa hampir sepertiga dari populasi — yakni sekitar 641.000 orang — diperkirakan akan menghadapi kondisi bencana pada akhir September. Sementara itu, sekitar 1,14 juta orang atau 58 persen penduduk diperkirakan akan berada dalam keadaan Darurat Kemanusiaan (IPC Fase 4).
Laporan IPC juga menekankan bahwa malnutrisi akut meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan sangat cepat.
“Hingga Juni 2026, setidaknya 132.000 anak di bawah usia lima tahun diperkirakan mengalami malnutrisi akut — dua kali lipat dari perkiraan IPC pada Mei 2025. Ini termasuk lebih dari 41.000 anak dengan kasus parah yang berisiko tinggi mengalami kematian,” ucap laporan tersebut.
Tak sampai di situ, sebanyak 55.500 ibu hamil dan menyusui juga sangat membutuhkan dukungan nutrisi. IPC mengaitkan krisis ini dengan oleh runtuhnya sistem pangan, kekerasan yang terus berlanjut, dan hampir terhentinya seluruh bantuan kemanusiaan. Pada Juli, tercatat sebanyak 80 persen rumah tangga melaporkan menghadapi risiko keamanan saat mencari makanan, sementara harga pangan melambung karena kelangkaan.
“Bantuan kemanusiaan multi-sektor yang segera, berskala besar, dan tanpa hambatan sangat penting untuk mencegah kemiskinan ekstrim, kehancuran, dan kematian. Hal ini tidak mungkin terjadi tanpa gencatan senjata segera dan berakhirnya konflik,” kata laporan itu.