Makanan tersebut terdiri atas nasi merah, sayur, ikan, pisang rebus dan ubi untuk makanan ringan. Sejumlah makanan itu dimasak oleh ibu-ibu PKK yang ada di kelurahan tersebut.
Hilmar menambahkan bahwa bagian penting dari proses simulasi makan pangan lokal di SD itu ada pada pemetaan sumber pangan lokal yang dikerjakan bersama masyarakat, ada juga Pandu Budaya yang dikerahkan, yang juga merupakan kerja sama kementerian dengan masyarakat di Alor.
“Tentunya program ini harus bergulir, tidak bisa dikerjakan oleh satu atau dua unit pemerintah, jadi betul-betul harus kerja sama dengan semua pihak,” kata dia.