CARAPANDANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong pustaka konten kebudayaan yang dibuat oleh Balai Media Kebudayaan (BMK) bisa menembus pasar internasional.
Kepala BMK Kemendikbudristek Retno Raswaty menyampaikan upaya yang dilakukan pihaknya yakni memfasilitasi kanal kebudayaan Indonesiana TV yang dikelola oleh pihaknya ikut dalam acara Asian Contents and Film Market (ACFM) di Busan, Korea Selatan.
"Melalui ACFM di Busan Film Festival ini, kami melakukan pemetaan produksi dan distribusi konten," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan dengan ikutnya BMK dalam festival film internasional tersebut dapat membuka kesempatan yang lebih luas untuk kolaborasi produksi serta diseminasi konten kebudayaan Tanah Air.
Ia menjelaskan konten-konten yang ditayangkan oleh pihaknya mengedepankan nilai-nilai pelestarian dan kemerdekaan berbudaya, hal tersebut menjadikan produk BMK berbeda dari konten-konten komersial pada umumnya.
Selain itu ia mengatakan pemenuhan spesifikasi teknis penyiaran juga sudah dilakukan, sehingga produk yang dihasilkan layak untuk didistribusikan oleh jaringan televisi negara luar sebagai bentuk alat diplomasi publik Indonesia.
"Sisi itulah yang ingin diperlihatkan kepada khalayak internasional, bahwa Indonesiana TV bersandar pada keelokan adat budaya bangsa sehingga secara otomatis masyarakat (tergerak) ikut menyebarluaskan dan merawatnya," katanya.