Adapun strategi yang dapat diterapkan, lanjut Mu'ti, adalah kemitraan dengan sekolah menengah kejuruan (SMK). Skema baru tersebut mampu memfasilitasi lulusan SMK agar tidak hanya memiliki ijazah, tetapi sertifikasi kompetensi yang dibina di LKP.
“Kita bisa membangun strategi kerja sama yang mutualistik. Sekaligus mendorong agar tetap produktif bersama-sama,” ujarnya.
Plt Dirjen Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin mengatakan, LKP merupakan mitra kementerian untuk menyelenggarakan pendidikan di tengah-tengah masyarakat. LKP berperan penting dalam membangun SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
"Untuk itu, LKP perlu memperkokoh kemitraan dan meningkatkan cakupan. Sehingga pendidikan pelatihan semakin merata dan kualitasnya semakin meningkat," kata Tatang.
Sebanyak 35 LKP yang bergabung dalam kegiatan tersebut. Di mana diharapkan memberikan strategi dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Dalam diskusi panel, Direktur Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Nahdiana membeberkan sejumlah praktik baik dalam kolaborasi tersebut. Di antaranya kolaborasi bersama pemerintah daerah (Pemda), program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), dan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) terlaksana dengan baik.
Kedua program ini, lanjut dia, merupakan program prioritas untuk menekan angka pengangguran. Sehingga lulusan memiliki kecakapan dan dapat terserap ke dunia kerja ataupun membuka lapangan pekerjaan.