Beranda Umum Kini Ekosistem Kereta Cepat Indonesia Mulai Terbentuk

Kini Ekosistem Kereta Cepat Indonesia Mulai Terbentuk

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menilai ekosistem kereta cepat di Indonesia sudah mulai terbentuk sejak pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung

0
KCIC

"Tapi masyarakat jadi teredukasi bahwa saat hari ramai pasti tiket agak mahal sedangkan saat hari sepi ya harga dengan sendirinya turun, saya lihat respon masyarakat sangat tinggi. Bahkan mereka selalu menanyakan, kapan ada Surabaya? Ini terlepas dari kondisi yang kita alami terkait dengan masalah finansial dan lain-lainnya, memang masyarakat sangat berharap pengembangan karena kereta cepat semuanya serba cepat," tuturnya.

Pada 27 Juni 2025, Whoosh mencatat rekor penumpang harian tertinggi sejak dioperasikan secara komersial yaitu 26.770 penumpang dalam satu hari. Selama periode 17 Oktober 2023 hingga Juni 2025, KCIC telah melayani lebih dari 10.014.707 penumpang.

Jumlah perjalanan Whoosh juga meningkat secara bertahap dari 14 perjalanan, 28 perjalanan, 36 perjalanan, 40 perjalanan, 48 perjalanan hingga 62 perjalanan sejak Februari 2026 dengan frekuensi keberangkatan setiap 30 menit sekali.

Whoosh menggunakan kereta cepat Electric Multiple Unit (EMU) tipe KCIC 400 AF atau tipe CR400 AF atau disebut juga Fuxing yang hemat energi hingga ramah lingkungan.

Satu rangkaian kereta CR400 AF terdiri dari delapan gerbong yang terdiri dari empat gerbong bermotor dan empat gerbong tanpa motor. Dengan komposisi ini memungkinkan kereta Fuxing memiliki kecepatan desain hingga 420 km/jam dan secara operasional adalah 350 km/jam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here