CARAPANDANG - Republik Demokratik Kongo (DRC) baru saja menerima pengiriman pertama vaksin mpox untuk membantu mengendalikan wabah. Vaksin ini tiba dari Uni Eropa dan mendarat di ibu kota Kinshasa, dilansir dari Al Jazeera, Senin (7/10/2024).
Menteri Kesehatan Kongo, Samuel Roger Kamba Mulamba berharap vaksin tersebut akan efektif seperti yang terbukti di Amerika Serikat. Vaksin akan didistribusikan kepada orang dewasa, terutama di provinsi yang paling terpengaruh seperti Equateur dan South Kivu.
Pengiriman awal terdiri dari 99.000 dosis, dengan pengiriman tambahan yang akan membawa total menjadi 200.000 dosis. Uni Eropa juga merencanakan pengiriman hingga 566.000 dosis secara keseluruhan ke wilayah yang paling membutuhkan.
Sejak awal tahun, lebih dari 17.500 kasus mpox dan 629 kematian dilaporkan di DRC. Kedua varian virus, clade 1b dan clade 1a, ditemukan di negara tersebut.
Varian clade 1b menjadi perhatian karena lebih mudah menyebar antar manusia. Lindis Hurum dari Doctors Without Borders mengungkapkan kekhawatirannya terhadap anak-anak di bawah 15 tahun dan kelompok rentan lainnya.
Cris Kacita, kepala respons wabah mpox DRC, berharap vaksinasi pertama bisa dimulai pada 8 Oktober jika pengiriman tepat waktu. Namun, tantangan logistik besar harus dihadapi karena DRC memiliki infrastruktur yang buruk dan luas wilayah yang sangat besar.