CARAPANDANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara terbuka mengakui telah mengirim pasukan untuk membersihkan ranjau di wilayah Kursk, Rusia, dalam sebuah pidato yang disiarkan media negara pada Sabtu (21/9). Pengakuan ini merupakan langkah langka dari Pyongyang yang mengonfirmasi tugas berbahaya yang diemban prajuritnya di luar negeri.
Dalam sambutannya pada upacara penyambutan di Pyongyang, Jumat (20/9), Kim menyatakan sebuah resimen teknik telah menyelesaikan penugasan selama 120 hari yang dimulai Agustus lalu. Selama masa itu, sembilan anggota resimen dilaporkan tewas.
“Semua dari kalian, baik perwira maupun prajurit, menunjukkan heroisme massal dengan mengatasi beban mental dan fisik yang tak terbayangkan hampir setiap hari,” ujar Kim, seperti dikutip Korean Central News Agency (KCNA).
Ia menambahkan pasukannya mampu “bekerja secara ajaib mengubah area luas zona bahaya menjadi daerah yang aman dan terjamin dalam waktu kurang dari tiga bulan.”
Kim menganugerahkan kehormatan negara kepada para prajurit yang gugur untuk “menambah kilau abadi” pada keberanian mereka. Media negara sebelumnya, pada April lalu, untuk pertama kalinya mengonfirmasi pengiriman pasukan untuk mendukung Rusia dan adanya korban jiwa dalam pertempuran.
Laporan intelijen Korea Selatan dan Barat sebelumnya memperkirakan Korea Utara telah mengirim ribuan tentara untuk mendukung invasi Rusia di Ukraina yang telah berlangsung hampir empat tahun.