Pemerintahannya menyalahkan Korea Utara karena meningkatkan ketegangan dengan uji coba senjata dan memberikan bantuan militer serta pasukan untuk membantu perang Rusia di Ukraina. Pyongyang telah mengambil langkah-langkah untuk memutuskan hubungan antar-Korea dengan mendefinisikan kembali Korea Selatan sebagai negara musuh yang terpisah dan bermusuhan, sejak Kim Jong Un mendeklarasikannya sebagai “musuh utama” awal tahun ini dan mengatakan unifikasi tidak mungkin lagi dilakukan.
Korea Utara meledakkan beberapa bagian jalan dan jalur kereta api antar-Korea di sisi perbatasan yang dijaga ketat antara kedua Korea bulan lalu dan citra satelit menunjukkan bahwa negara tersebut telah membangun parit besar di bekas perlintasan tersebut.
Kedua negara Korea itu secara teknis masih berperang setelah pertikaian mereka pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Kedua Korea juga bentrok terkait balon sampah yang diterbangkan sejak Mei dari Korea Utara.
Pyongyang mengatakan peluncuran tersebut merupakan respons terhadap balon yang dikirim oleh aktivis anti-rezim di Korea Selatan.
Buku putih yang diluncurkan itu juga mencantumkan kesengsaraan politik dalam negeri Yoon, termasuk skandal yang melibatkan istrinya, yang telah mendorong tingkat dukungan terhadap dirinya ke rekor terendah.