CARAPANDANG - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan korupsi pengolahan anoda logam antara PT ANTAM dan PT Loco Montrado. KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi guna mengungkap lebih jauh proses-proses pengolahan anoda logam yang menjadi permasalahan.

Mereka, Fakhri Reza, Hardianto Tumpak Manurung, Helminto Jaharjo Sitanggang, dan Ilham Iskandar Siregar. "Keempatnya hadir dan didalami terkait dengan proses-proses pengolahan anoda logam di ANTAM," kata jubir KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).

Budi menjelaskan, modus dalam kasus ini, yaitu setiap 1 kilogram anoda logam yang diolah oleh PT LCM ditukar dengan sekitar 3 gram emas. Kejanggalan muncul karena, pengolahan setiap kilogram anoda logam menghasilkan emas dan perak.

Namun, dalam proses yang dilakukan oleh PT LCM, output yang dihasilkan tidak menyertakan perak, melainkan hanya sekitar 3 gram emas. "Setiap 1 kilogram anoda logam yang dikirimkan dari PT ANTAM ke PT LCM ini kemudian hanya ditukar dengan emas sekitar 3 gram," kata Budi.

Akibat modus tersebut, KPK menduga kerugian keuangan negara mencapai lebih dari Rp100 miliar. Dalam pemeriksaan terbaru, penyidik juga mendalami peran PT LCM sebagai entitas atau korporasi.