Sekda juga menambahkan bahwa saat ini terjadi turbulensi moralitas generasi muda dengan adanya perkembangan zaman serta terpengaruh kemajuan dunia digitallisasi yang mengharuskan dibangunnya sebuah software yang mampu melakukan filter terhadap perkembangan dunia digitalisasi tersebut dan peran Bundo Kanduang dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang beradab dan berakhlak terus menerus diperlukan.
"Tugas kita semua adalah menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki adab berakhlak serta menanamkan nilai-nilai Adat dan budaya kita dengan filosofi " Adat basandi Sarak, Sarak basandi kitabullah". Saat ini banyak orang pintar dan cerdas secara sain namun adab dan akhlaknya terkontaminasi oleh perkembangan dunia digital yang negatif. " tambah Sekda.
Ny Yenni Andri Warman selaku Penasehat sekaligus Plt Ketua Bundo Kanduang Kabupaten Agam menuturkan bahwa dengan adanya kegiatan ini bertujuan mengingatkan kembali bahwa setiap pakaian baju basiba itu merupakam ciri-ciri tertentu yang tidak jauh dari pengertian/larangan sumbang duo baleh, diantaranya yaitu adanya basiba, bakikiak, berbelah sedikit di depan, tidak memakai resleting, tangan baju lurus, longgat, panjangnya di bawah lutut , dan lain-lain.
"Lomba baju basiba ini kita pastikan nanti peserta menampilkan baju kuruang basiba tradisional yang mempedomani larangan sumbang duobaleh," jelasnya.