Rapat tersebut dipimpin oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (DGHS). Rapat menyimpulkan, sebagian besar kasus aktif bersifat ringan dan tidak menunjukkan lonjakan tingkat keparahan atau kematian tidak biasa.
Hampir semua pasien tidak memerlukan rawat inap, dan jumlah infeksi dinilai rendah jika dibandingkan dengan populasi India. Rapat dihadiri perwakilan dari Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC), Dewan Riset Medis India (ICMR), serta lembaga kesehatan lainnya.
Kementerian Kesehatan juga menegaskan, pemerintah tetap waspada. Pemerintah akan terus memantau situasi melalui program pengawasan penyakit terpadu (IDSP) dan kerja sama dengan ICMR.
Para ahli mengingatkan, India bisa menghadapi gelombang baru infeksi karena menurunnya kekebalan di masyarakat. Varian JN.1, yang sudah terdeteksi di India, memiliki kemampuan menghindari kekebalan dan menyebar lebih cepat dari varian sebelumnya.
Meski sejauh ini hanya menyebabkan gejala ringan hingga sedang, kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit kronis harus waspada. Para ahli juga menekankan pentingnya pelaksanaan pengujian dan pengawasan genomik secara berkala untuk mengidentifikasi varian yang beredar.