NEPIO beranggotakan Ketua Dewan Pengarah BRIN, menteri/kepala lembaga terkait, Anggota DEN serta Ketua Majelis Pertimbangan Tenaga Nuklir (MPTN).
Djoko menambahkan, pada akhir Januari mendatang akan ada pembahasan mengenai proposal pembangunan PLTN dalam bentuk focus group discussion (FGD).
"Mudah-mudahan di dalam proposal itu ada roadmap (peta jalan)," katanya.
Menurut Djoko, sebenarnya Indonesia telah memiliki roadmap pembangunan PLTN dari PT Thorcon Power Indonesia. Dalam roadmap tersebut, pada 2032 Indonesia akan memiliki PLTN berkapasitas 500 MW di Pulau Gelasa, Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam roadmap tersebut, Thorncon telah menyelesaikan studi tapak, studi penerimaan masyarakat setempat pun telah rampung dengan kolaborasi UNS, begitu pula studi kelaikan dengan sejumlah pihak.
"Kami lihat Thorcon yang paling produktif karena tidak dari APBN, dia biayai sendiri, Rp17 triliun. Realisasinya dia sudah menyumbangkan Rp10 miliar untuk lab dengan ITB," katanya.
Selain Thorcon, Djoko menyebutkan sejumlah negara mulai dari Rusia, Amerika Serikat (AS) hingga Prancis pernah menawarkan proyek pengembangan nuklir. Namun, prosesnya masih dalam tahap peningkatan kapasitas dan sebatas studi-studi walaupun telah mencapai jutaan dolar AS. dilansir antaranews.com