"Tidak seperti di Filipina, seperti yang diceritakan kolega saya. Kami data harus menunggu, lalu yang lain tidak ada, tidak bisa request. Berbeda dengan di Indonesia, semua mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan kami selama meliput di Piala Dunia ini," tuturnya.
Indonesia Arena pun tak luput dari acungan jempol media-media internasional. Dengan stadion yang baru, semua fasilitas dinilainya memadai. Internet yang menjadi kendala di hari pertama, menurutnya bukan suatu masalah. Karena panpel dinilainya bertindak cepat untuk menyelesaikan dan membuat internet kembali berjalan lagi.
"Yang utama keramahan dan kebaikan orang-orang. Level yang berbeda dari yang di Filipina dan Okinawa. Akomodasi terbaik, karena dekat dengan arena maupun pusat perbelanjaan. Hanya yang jadi catatan adalah pengaturan jam makan malam. Mungkin bisa jadi pertimbangan lagi. Kami melihat makan malam selalu tersedia lebih awal," katanya.
Senada dengan Pilar, wartawan TV3 Latvia Roberts Blass juga menuturkan kekagumannya untuk stadion baru Indonesia Arena, apalagi dengan adanya kejutan dari penggemar basket Latvia yang datang langsung dari negaranya semakin menambah kemeriahan Piala Dunia.