Kerja sama tersebut dinilai dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di RSCM agar mampu mengampu rumah sakit lain di daerah untuk pelayanan diabetes. “Kalau kami sudah mampu selevel dengan mereka baru kami akan mengajar rumah sakitrumah sakit lain.
Joslin Diabetes Center akan mengunjungi Klinik Diabetes Center di RSCM, mereka akan melihat apakah ada gap dalam pembuatan alur pelayanan, kemudian kekurangan peralatan yang kami miliki, dan sebagainya. selanjutnya mereka akan berikan rekomendasi apa yang harus kami perbaiki,” katanya.
Interim Chief Medical Officer and Senior Vice President Joslin Diabetes Center Sanjeev Mehta mengatakan hampir enam bulan pihaknya telah melakukan diskusi untuk memahami manajemen dan perawatan diabetes di Indonesia, terutama melalui sudut pandang RSCM.
"Melalui fase penilaian nantinya bertujuan untuk memahami klinis operasional terkait dengan manajemen diabetes di seluruh Indonesia, terutama terkait dengan perawatan yang diberikan oleh RSCM, proses penilaian sendiri akan berlangsung hingga bulan September," katanya.
Setelah penilaian ini selesai, Joslin akan memberikan rekomendasi praktik terbaik untuk memberikan terapi lanjutan untuk diabetes. Setelah fase penilaian ini dan penyampaian rekomendasi yang komprehensif, Indonesia akan ditawari kesempatan untuk berpartisipasi dalam fase dua, yakni implementasi.