"Harap didata betul-betul, agar responsnya bisa disegerakan oleh pihak kementerian, terlebih lagi soal bahan pokok yang tentu bisa disegerakan. Di samping itu, data kerusakan juga harus didata dengan baik," ucap Menko Muhadjir yang dalam RTM tersebut turut didampingi Kepala Basarnas, Kusworo, serta sejumlah pejabat utama Kemensos, BNPB, Kementerian PUPR, dan Kemenkes RI.
Sementara itu dalam kesempatannya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyatakan bahwa kejadian bencana banjir dan longsor di Sumbar dalam sepekan terakhir telah melanda setidaknya 12 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar, yaitu Kabupaten Pasaman Barat, Mentawai, Agam, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Pasaman, Lima Puluh Kota, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kota Pariaman, serta Kota Padang.
"Dampak paling besar terjadi di Pesisir Selatan dan Padang Pariaman. Secara keseluruhan, bencana ini menimbulkan kerugian sementara mencapai Rp366 miliar. Selain itu, 27 warga kita meninggal dunia, 5 orang masih dalam pencarian, lebih dari 80 ribu warga terdampak, 5.223 unit rumah rusak, 31.479 unit rumah terdampak, 30 unit sekolah rusak, 2 unit sarana kesehatan rusak, 50 unit tempat ibadah rusak, 2.213 ekor ternak mati atau hilang, dan lebih dari 5.000 hektare lahan pertanian juga terdampak," ucap Gubernur.