CARAPANDANG - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyoroti kebiasaan menggerakkan konten (scrolling) ponsel dengan durasi lama. Ia menilai, aktivitas scrolling tidak membawa efek positif bagi masyarakat. 

“Kemana-mana saya selalu mengatakan, scrolling time kita sudah lebih dari tujuh jam. Anak-anak usia di bawah dua tahun sudah terekspos dengan gadget, dengan smartphone,” kata Pratikno dalam kegiatan Senergi di kantornya, Senin (19/5/2025). 

Pratikno juga menyebut saat ini masyarakat kita terbiasa dengan scrolling yang mindless (tidak ada artinya). Selain itu juga scrolling dapat memicu perilaku yang tidak menuntut daya pikir kritis. 

Oleh karena itu, pihaknya kampanyekan cerdas dan bijak memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Mengingat, masyarakat kini makin sering menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun, Pratikno menyebut bahwa usulannya itu sempat diprotes oleh para ahli. Para ahli menyebut agar masyarakat bijak dulu dalam menggunakan AI baru cerdas.

"Saya mengusulkan, singkatannya cantik itu, cerdas dan bijak ber-AI, jadi Cabai. Tapi saya diprotes ahli, jangan cerdas dulu, bijak dulu, jadi bijak dan cerdas ber-AI," kata dia. 

 Pratikno mengatakan, teknologi digital dan AI sangat bagus untuk meningkatkan produktivitas seseorang serta pembelajaran yang lebih efektif. Tapi, lanjutnya, penggunaan teknologi digital dan AI harus bijak.