CARAPANDANG - Kota Yangon di Myanmar mengalami peningkatan polusi udara mengkhawatirkan dengan indeks kualitas udara (AQI) antara 50 hingga 200. Direktur Departemen Meteorologi dan Hidrologi Myanmar, U Hla Tun, Rabu (5/2/2025), tingkat polusi tersebut masuk kategori tidak sehat.
Melansir dari Xinhua, peningkatan polusi udara terutama terjadi pada pagi dan malam hari akibat tingginya penggunaan transportasi. Sumber utama polusi di Yangon berasal dari emisi kendaraan, pembakaran sampah, serta kebakaran hutan.
Selain itu, pemadaman listrik yang sering terjadi memaksa industri untuk menggunakan generator, yang semakin memperburuk kondisi udara. Akibatnya, risiko penyakit pernapasan meningkat, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penderita tuberkulosis.
Untuk mengurangi dampak buruk polusi udara, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah saat tingkat polusi tinggi. Selain itu, masyarakat juga diimbau menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Beberapa warga mengeluhkan kondisi udara yang semakin berdebu dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat, sementara pemerintah belum mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini.
Kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi masih perlu ditingkatkan. Langkah mitigasi seperti penghijauan dan regulasi ketat terhadap emisi kendaraan diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan ini.
