"Rusia ingin mengeksploitasi alat-alat berbahaya, seperti program senjata biologisnya, yang dapat digunakannya untuk melawan musuh-musuhnya," ujarnya.
"Kita tidak boleh membiarkan mereka memanfaatkan keuntungan ini," Rutte memperingatkan, merujuk pada China, Rusia, dan negara-negara lain, termasuk Korea Utara dan Iran.
Menyoroti kemajuan NATO sendiri, dia merujuk pada Strategi Bioteknologi & Peningkatan Manusia aliansi tersebut dan karya Akselerator Inovasi Pertahanan untuk Atlantik Utara (DIANA), yang telah mendanai "total 28 perusahaan bioteknologi yang menjanjikan" selama dua tahun terakhir.
Dia mengatakan bioteknologi telah digunakan dalam konteks militer, termasuk telemedis, penyediaan darah, dan teknologi yang dapat dikenakan yang memantau kelelahan dan tanda-tanda awal trauma.
"Penggunaan teknologi ini meningkatkan kemampuan fisik, kognitif, dan juga sensorik. Ini membuat kita lebih kuat, dan membuat kita lebih aman," kata Rutte.
Menutup sambutannya, dia menyerukan kepada sekutu "untuk meningkatkan upaya guna memastikan kita tetap berada di garda terdepan dalam revolusi bioteknologi," dengan mengatakan bahwa NATO memiliki "infrastruktur kelas satu, tenaga kerja yang sangat terampil, kemampuan penelitian dan pengembangan yang kuat, dan masih banyak lagi."
Sumber: Anadolu