Kementerian Pertahanan Rusia membenarkan tembakan itu. Di Telegram, kementerian mengatakan dua kapal perang terlibat dalam latihan dan menembakkan rudal Moskit, rudal jelajah anti kapal supersonik, ke sasaran "musuh tiruan" di laut.
"Di perairan Laut Jepang, kapal-kapal rudal Armada Pasifik menembakkan rudal jelajah Moskit ke sasaran tiruan laut musuh," kata Kementerian Pertahanan Rusia dimuat AFP dan juga CNBC International.
"Target, yang terletak pada jarak sekitar 100 kilometer (62 mil), berhasil dihantam langsung oleh dua rudal jelajah Moskit," tambahnya.
Hal ini membuat Jepang bereaksi. Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan seiring berlanjutnya serangan Moskow ke Ukraina, militer Rusia meningkatkan aktivitas di Timur Jauh, termasuk area dekat Jepang.
Ia mengatakan Tokyo akan memantau pergerakan Rusia dengan cermat. Negara itu akan tetap waspada terhadap operasi militer Moskow.
"Saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, pasukan Rusia juga menjadi lebih aktif di Timur Jauh, termasuk di sekitar Jepang," kata Hayashi dalam konferensi pers dimuat Reuters.
"Kami akan terus memantau pergerakan militer Rusia dengan cermat," ujarnya dikutip dari kantor berita Jiji Press.