Sebelumnya, pengumuman keadaan darurat juga diberikan gubernur wilayah Kursk minggu lalu menyusul serangan pasukan Ukraina. Sekitar 121.000 orang telah meninggalkan Kursk sejak dimulainya pertempuran, yang telah menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan melukai 121 lainnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada telah memerintahkan tentara untuk "mengusir" pasukan Kyiv yang masuk ke wilayah Kremlin. Ia pun menyebut Kyiv menggunakan serangan lintas batas untuk meningkatkan posisi negosiasinya.
"Salah satu tujuan musuh yang jelas adalah untuk menebar perpecahan, pertikaian, mengintimidasi orang, menghancurkan persatuan dan kohesi masyarakat Rusia," kata Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan pejabat pemerintah, Senin.
"Tugas utama, tentu saja, bagi Kementerian Pertahanan adalah mengusir musuh dari wilayah kami," tambahnya.
"Sekarang jelas mengapa rezim Kyiv menolak usulan kami untuk kembali ke rencana penyelesaian damai."