“Yang menyedihkan, kebenaran penuh mengenai nasib orang-orang ini – yang kami perkirakan berjumlah lebih dari 100.000 – masih belum diketahui hingga hari ini,” tuturnya.
Komisaris itu menuntut pertanggungjawaban atas pelanggaran yang sudah berlangsung lama, serius dan meluas, serta menekankan bahwa lanskap kesengsaraan, penindasan, ketakutan, kelaparan dan keputusasaan di DPRK sangat mengkhawatirkan.
“Semua jalan keluar dari hal ini dimulai dengan berbalik arah dari jalan buntu isolasi diri – membuka negara, terlibat kembali dengan komunitas internasional, memungkinkan kontak antar masyarakat, merangkul kerja sama internasional, fokus pada kesejahteraan semua orang,” tambahnya.