CARAPANDANG - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (14/4), memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini “kemungkinan menjadi yang terburuk” sejak serangan Israel dimulai 18 bulan lalu.
“Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan saat ini kemungkinan adalah yang terburuk sejak pecahnya pertikaian,” ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers di Markas Besar PBB.
Dujarric menjelaskan bahwa sudah satu setengah bulan tidak ada pasokan bantuan yang diizinkan masuk melalui perbatasan Gaza, menjadikan situasi tersebut sebagai penghentian bantuan terlama sejak serangan berlangsung.
Seraya menggambarkan kondisi Gaza semakin suram, Dujarric mengatakan telah terjadi lonjakan serangan yang menyebabkan banyak korban sipil serta menghancurkan sebagian infrastruktur penting yang dibutuhkan warga untuk bertahan hidup.
Ia juga mengecam otoritas Israel karena selama akhir pekan lalu telah mengeluarkan empat perintah yang berisi perintah untuk pengungsian baru, yang dinilainya semakin mempersempit ruang aman yang tersedia bagi warga sipil.
“Warga sipil kini secara efektif terjebak di kantong-kantong wilayah Gaza yang makin terfragmentasi dan tidak aman, sementara akses terhadap layanan dasar untuk bertahan hidup terus menyusut setiap harinya,” tegasnya.