"SAF dan RSF saling menuduh telah melanggar gencatan senjata," kata Perthes.
Pada Selasa pagi, setidaknya 427 orang dilaporkan tewas dan 3.700 lainnya terluka di Sudan, menurut Perthes. Perthes mengatakan bahwa hampir 1.200 orang, termasuk 744 staf PBB dan kerabat mereka, staf lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan kerabat mereka, serta staf diplomatik dari beberapa kedutaan besar direlokasi ke Port Sudan dari ibukota Khartoum.
"Kedua pihak yang berperang, bertempur dengan mengabaikan norma hukum dan perang, tanpa pandang bulu menyerang wilayah padat penduduk, rumah sakit, pertokoan dan mobil warga sipil yang mengantar orang-orang yang sakit, terluka, dan orang tua," kata Perthes, yang juga menyebut bahwa pelanggaran itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan.
"Saya mendesak kedua pihak untuk tunduk atas kewajiban mereka di bawah hukum kemanusiaan internasional dan memastikan perlindungan bagi warga dan infrastruktur sipil. Warga sipil harus diberikan jalur aman untuk meninggalkan wilayah aktif perang dan mengakses pasokan," ujar Perthes.