CARAPANDANG - Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Hasanuddin Ali berharap pemilih berusia muda dapat memberikan hak pilih mereka secara rasional pada Pemilu 2024.
"Kalau ada teman-teman semua, misalnya anak muda melihat cocoknya dengan kandidat muda, silakan. Tetapi, ada juga kemungkinan anak muda melihat, oh dia tua tapi programnya anak muda; ya, silakan saja," kata Hasanuddin dalam diskusi publik bertema "Pemilih Muda Pada Pemilu 2024" di Jakarta, Jumat.
Namun demikian, Hasanuddin menilai pemilih yang memilih calon presiden atau calon anggota legislatif hanya berdasarkan faktor kesamaan usia, gender, atau agama; maka mereka merupakan primitif.
"Apakah orang memilih berdasarkan faktor identitas itu masih ada? Ya, masih banyak," katanya.
Memilih calon pemimpin berdasarkan pertimbangan rasional, kata Hasanuddin, dapat membuat demokrasi berjalan lebih sehat.
Sehingga, dia mendorong masyarakat memilih pemimpin berdasarkan program, kebijakan, dan visi yang paling baik.
"Kalau ini (memilih berdasarkan faktor identitas) terus menerus, ya, pemilih kita bukan lagi pemilih yang cerdas dan demokrasi kita berhenti pada kondisi itu," jelasnya.
Persaingan dalam kontes politik, menurut Hasanuddin, sudah biasa terjadi. Sehingga, setiap kandidat peserta Pemilu 2024 bisa bersaing merebut suara pemilih muda.