Hampir 60 persen perusahaan Fortune 500 dan separuh lebih perusahaan Fortune 1.000 tercatat sebagai klien CrowdStrike, menurut situs webnya. Perusahaan ini melantai di bursa saham pada 2019 dan memindahkan kantor pusatnya dari Silicon Valley, California, ke Austin pada 2021.
Saham CrowdStrike turun sekitar 18 persen dalam perdagangan prapasar (premarket) pada Jumat. CrowdStrike mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar 83,48 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.160) pada penutupan
pasar pada Kamis (18/7).
"Menurut kami, produk keamanan siber harus memenuhi standar keandalan dan keamanan yang lebih tinggi dalam penerapan di pelanggan dibandingkan dengan produk-produk teknologi lainnya, mengingat produk ini sangat penting dan aktif diserang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tulis analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan riset pada Jumat.