Beranda Kolom Pemimpin Thailand dan Kamboja Berbicara via Telepon dengan Trump, Bahas Konflik Perbatasan

Pemimpin Thailand dan Kamboja Berbicara via Telepon dengan Trump, Bahas Konflik Perbatasan

Pengungsi Kamboja memanggul barang bantuan di sebuah zona aman di Provinsi Siem Reap, Kamboja, pada 11 Desember 2025. (Xinhua/Sovannara)

0
Xinhua

   "Kamboja selalu berpegang pada cara-cara damai untuk penyelesaian sengketa, sesuai dengan Deklarasi Bersama Kuala Lumpur," katanya.

   Hun Manet menyarankan kepada kedua pemimpin agar militer atau lembaga-lembaga AS dan Malaysia dapat menggunakan kemampuan pengumpulan informasi yang mereka miliki, seperti citra satelit yang direkam pada saat kejadian, serta selama 24 jam berikutnya, guna memverifikasi pihak mana yang melepaskan tembakan terlebih dahulu.

   Trump mengatakan pada Jumat di media sosial bahwa Thailand dan Kamboja telah setuju untuk kembali ke perjanjian damai awal yang telah dia mediasi sebelumnya pada tahun ini dengan bantuan PM Anwar Ibrahim.

   Menyusul bentrokan bersenjata pada akhir Juli, konflik perbatasan Thailand-Kamboja kembali berkobar pada Minggu (7/12) sore. Kedua pihak saling menuduh pihak lain sebagai pihak yang memulai serangan dan mengonfirmasi adanya korban jiwa. Setidaknya 10 warga sipil Kamboja dan 11 tentara Thailand tewas, sedangkan ratusan ribu orang terpaksa mengungsi.

   Bentrokan bersenjata antara pasukan Kamboja dan Thailand berawal pada 24 Juli di sepanjang perbatasan kedua negara. Akibatnya, ratusan orang menjadi korban dalam insiden ini. Masing-masing pihak menuduh pihak lainnya melanggar hukum internasional.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here