Sementara itu, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Kumar Aryal yang ikut membuka pertemuan berharap semakin banyak negara yang meratifikasi perjanjian PSMA, seperti Indonesia yang sudah meratifikasi pada 2016.
"Harapannya, dari pertemuan ini bisa membawa lebih banyak lagi negara yang bergabung berada di perahu yang sama," katanya.
Di sisi lain pertemuan PSMA di Bali membahas sejumlah isu penting di antaranya status perjanjian FAO 2009 tentang Tindakan Negara Pelabuhan (PSMA) serta strategi meningkatkan efektivitas PSMA melalui pertukaran data dan informasi perikanan masing negara peserta dalam mempersempit ruang gerak IUU fishing.